Archive for the ‘Uncategorized’ Category

Tugas Softskill bahasa inggris 2

Muhammad Ramadhan

12209062

4EA12

Full Block Style

CAMBRIDGE ELECTRONIC CORPORATION

231 Blackmore Street

New York, N.Y.20011 USA

Ref : JS/LL/12B

17th April, 2013

Mrs. Johnson Smith & Carlton Ltd

16 Fifth Avenue Street

Los Angeles, USA

Dear Sirs,

We have to remind you that your account for televisions ordered on 12 February has not yet been paid. Discount cannot now be allowed.

You will remember that we went to some trouble to meet your delivery date, and we are sure that you would not wish to inconvenience us by delaying your payment.

A copy of statement is enclosed, and we shall be glad to receive your cheque by return.

Yours faithfully,

Muhammad Ramadhan

General Manager

Encl 1

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGGRIS 2

MUHAMMAD RAMADHAN

4EA12

12209062

Block Style

INTERNATIONAL GARMENT CORPORATION OF INDONESIA

Jln. Panglima Polem Raya No.21

SURABAYA. 10012

Ref: GM/LG/14F                                                                                                                                                                            4th April, 2013 Mr. Walter D. Spencer Purchase Manager Bandung Continental Hotel 14 Jln. Papandayan Bandung 20001 Jawa Barat Dear Sirs, We have pleasure in sending you a copy of our catalogue, price-list and terms of payment. We would particularly like to draw your attention to the new towel which is specially designed for hotel guest on page 2 of the catalogue we enclose. We are able to offer a special discount of a 15% on all orders above Rp. 15,000,000.00. We hope you will be pleased with the catalogue we send you and look forward to receiving your first order.

Yours Sincerely,

Muhammad Ramadhan

Marketing Manager

Encl. 3

TUGAS SOFTSKILL ETIKA BISNIS YANG KETIGA

1.  Prinsip-prinsip etika bisnis yang berlaku di Indonesia sangat dipengaruhi oleh system nilai masyarakat   kita, Jelaskan!

= prinsip dalam kegiatan bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia

2.  Mengapa prinsip no harm menjadi dasar jiwa dari semua aturan bisnis. Jelaskan menurut pendapat saudara!

= Karena Prinsip no harm punya jangkauan yang luas mencakup banyak prinsip lainnya.

3.  Jelaskan menurut pendapat saudara bagaimana caranya merupakan prinsip-prinsip etika bisnis ini sehingga benar-benar operasional!
= Banyak perusahaan besar telah menganut prinsip etika bisnis, maka terbangunlah sebuah etos bisnis, sebuah kebiasaan yang ditanamkan kepada semua karyawan sejak diterima masuk dalam perusahaan maupun secara terus menerus dievaluasi dalam konteks penyegaran di perusahaan tersebut. Inilah yang menjadi jiwa yang menyatukan seluruh karyawan untuk bersikap berdasarkan prinsip yang dianut perusahaan.

4.  Berkembang tidaknya suatu etos bisnis dalam sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh gaya kepimpinan dalam suatu perusahaan tersebut. Jelaskan menurut pendapat saudara!

= Karena etos kerja dalam perusahaan merupakan suatu nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Keterlibatan sosial perusahaan di masyarakat akan menciptakan suatu citra yang sangat positif.

5.  Mengapa norma dan prinsip etika bersifat universal, Jelaskan menurut pendapat saudara!

= Maka, dalam kaitan dengan bisnis internasional, perusahaan multinasional harus broperasi dengan dan berdasarkan nilai moral dan budaya yang berlaku di negara tempat perusahaan itu beroperasi. Inti pandangan ini adalah bahwa tidak ada norma atau prinsip moral yang berlaku universal.

6.   Apakah ada kaitannya antara moralitas dan hukum!

= ada kaitannya, Hukum adalah istem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. Jadi, bisa saja hukum disatu negara berbeda dari hukum dinegara lain sesuai dengan apa yang dianggap paling penting bagi kehidupan suatu negara dan sesuai dengan pertimbangan negara tersebut.

7.   Apa yang dimaksud dengan prinsip integritas pribadi, berikanlah penjelasan dan contohnya!

= Integritas Pribadi berkaitan dengan nilai-nilai moral dan etika yang berlaku normatif di tengah-tengah masyarakat, kualitas/mutu kepribadian yang melekat pada orang yang senantiasa melambari setiap tindakan dan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-harinya dengan nilai-nilai moral dan etika.

8.   Menurut pendapat renald khasali bahwa-bahwa masyarakat kita belum punya budaya korporatif apa maksudnya menurut pendapat saudara!

= masyarakat Indonesia hingga saat ini masih belum berbudaya korporatif karena Indonesia masih terperangkap oleh tradisi, sehingga tidak mudah untuk melakukan perubahan. Berbeda dengan budaya luar negeri

9.   Mengapa keadilan menjadi nilai yang sangat dijunjung tinggi oleh segenap masyarakat. Jelaskan menurut pendapat saudara!

= Karena setiap manusia diperlukan keadilan yang seadil-adil nya dan di Indonesia juga diterapkan system hokuman siapa yang bersalah cepat atau lambat dia akan mendapat hukuman sesuai kesalahan yang dia buat

10.  Kesejahteraan buruh menuntut demokratis dan profesionalisme

= karena buruh juga perlu yang demokratis dan profesionalisme yang kuat dari setiap pekerjaan dia

TUGAS SOFTSKILL ETIKA BSNIS YANG KEDUA

  1. Jelaskan pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) dan urgensi implementasi CSR bagi perusahaan dan masyarakat sekitar !
  2. Jelaskan argumen anda tentang kaitan antara CSR dengan business sustainability (keberlanjutan bisnis) !
  3. Apa yang dimaksud dengan Good Corporate Governance (GCG) ?  Jelaskan prinsip – prinsipnya !
  4. Adakah hubungan antara CSR dan GCG ?  Jelaskan !
  5. Jelaskan pengertian whistle blowing !  Bedakan whistle blowing internal dan eksternal !
  6. Jelaskan prinsip – prinsip etis apa saja yang harus diperhatikan dalam bidang produksi ? Berikan dan jelaskan dua contoh pelanggaran etika bisnis dalam bidang produksi yang ada di Indonesia !

JAWABAN :

  1. Definisi CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. COntoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. penerapan CSR bagi perusahaan menjadi semakin penting. CSR sudah menjadi kebutuhan bagi perusahaan. Keberadaan perusahaan ditengah-tengah masyarakat memiiki ketergantungan dengan masyarakat yang ada disekitarnya. Hubungan antara perusahaan dan masyarakat bagikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
  1. CSR lahir sebagai sebuah etika bisnis baru dalam sejarah perkembangan kapitalisme global.  Pendekatan CSR ini bertujuan agar masyarakat turut terlibat atau menjadi bagian dari perusahaan tersebut dan menikmati manfaat dari keberadaan perusahaan di suatu wilayah tertentu.
  2. Good Corporate Governance atau sering disingkat GCG adalah suatu praktik pengelolaan perusahaan secara amanah dan prudensial dengan mempertimbangkan keseimbangan pemenuhan kepentingan seluruh stakeholders. Dengan implementasi GCG / penerapan GCG, maka pengelolaan sumberdaya perusahaan diharapkan menjadi efisien, efektif, ekonomis dan produktif dengan selalu berorientasi pada tujuan perusahaan dan memperhatikan stakeholders approach.
  3. Penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) di berbagai perusahaan di Indonesia menunjukkan perkembangan menggembirakan. Timbulnya kesadaran untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance (itu tidak terlepas dari tuntutan perekonomian modern yang mengharuskan setiap perusahaan dikelola secara baik dan bertanggung jawab dengan mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing, meliputi pemegang saham, direksi, dewan komisaris serta pihak-pihak lain. Menerapkan Penerapan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan (Corporate Social Responsibility CSR) secara benar berarti juga memenuhi prinsip responsibilitas yang diusung GCG. Penerapan CSR secara konsisten merupakan bagian dari upaya memaksimalkan nilai perusahaan. CSR merupakan komitmen perusahaan berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan tetap mengedepankan peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas.
  1. Pengertian Whistle Blowing yaitu :

Merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kekurangan yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain. Perbedaan antara Whistle Blowing Internal dan Eksternal

a. Whistle blowing internal terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan karyawan kemudian melaporkan kecurangan tersebut kepada atasannya.

b.   Whistle blowing eksternal terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang  dilakukan oleh perusahaan lalu membocorkannya kepada masyarakat karena kecurangan itu akan merugikan masyarakat.

6.   1.      Prinsip kejujuran suatu bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak  berlandaskan kejujuran karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis misalnya kejujuran terhadap konsumen,, sehingga dapat dipastikan para konsumen akan mendapatkan kepuasan terhadap produk tersebut.

2.      Tanggung jawab dalam produksi pun sangat diperlukan misalnya saja seperti masa pemakaian produk ( tanggal kadaluarsa ).

3.      Integritas moral prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para pihak pelaku bisnis mereka harus menjaga nama baik perusahaan agar dapat dipercaya baik bagi konsumen serta perusahaan yang bekerja sama.

Contoh pelanggaran etika Bisnis :
Contoh 1: Pelanggaran Etika Bisnis transparansi

Sebuah Yayasan X menyelanggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada Tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini sama sakali tidak diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah diterima mau tidak mau mereka harus membayar. Disamping itu tidak ada informasi maupun penjelasan resmi tentang penggunaan uang itu kepada wali murid. Setelah didesak oleh banyak pihak, yayasan baru memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakkan untuk pembelian seragam guru. Dalam kasus ini pihak yayasan dan guru sekolah dapat dikategorikan melangggar prinsip transparansi.

Contoh 2: etika bisnis terhadap prinsip kejujuran :

Sebuah perusahaan pengembangan di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah petrusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan pihak pengembang memberikan spesipikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam pelaksanaanya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kulaitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang.

NAMA : MUHAMMAD RAMADHAN

KELAS: 4EA12

NPM : 12209062

TUGAS SOFTSKILL ETIKA BISNIS

NAMA : MUHAMMAD RAMADHAN

KELAS : 4EA12

NPM : 12209062

Tugas softskill (1) 30/10-2012

Etika Bisnis ( terdiri dari 2 kata ) :

  1. Etika
  2. Bisnis

Diminta :

  • Buatlah arti dan pengertian dari Etika tersebut berikut contohnya !
  • Buatlah arti dan pengertian dari Bisnis tersebut berikut contohnya !

1. Buatlah arti dan pengertian dari Etika tersebut berikut contohnya !

Menurut  (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989) Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral.

Dalam kamusbesar bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988), etika dirumuskan dalam tiga arti, yaitu;
1.      Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
2.      Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3.      Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Contoh

seorang yang berhasil dibidang usaha (wiraswasta) dan menjadi seseorang yang kaya raya (jutawan). Ia disibukkan dengan usahanya sehinnga ia lupa akan diri pribadinya sebagai hamba Tuhan. Ia mempergunakan untuk keperluan-keperluan hal-hal yang tidak terpuji dimata masyarakat (mabuk-mabukan, suka mengganggu ketentraman keluarga orang lain). Dari segi usaha ia memang berhasil mengembangkan usahanya sehinnga ia menjadi jutawan, tetapi ia tidak berhasil dalam emngembangkan etika pribadinya.

2.      Buatlah arti dan pengertian dari Bisnis tersebut berikut contohnya !
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.

Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis

Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum:

  • Perusahaan perseorangan: Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.
  • Persekutuan: Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
  • Perseroan: Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan.
  • Koperasi: adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

Contoh :

monopoli di PT. PLN terbentuk secara tidak langsung dipengaruhi oleh Pasal 33 UUD 1945, dimana pengaturan, penyelengaraan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan sumber daya alam serta pengaturan hubungan hukumnya ada pada negara untuk kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Maka PT. PLN dinilai etis bila ditinjau dari teori etika teleologi.

Latar Belakang PI saya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar  berdampak pada persaingan yang ketat antar perusahaan baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Oleh karena itu pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam menghadapi persaingan, pengembangan usaha dan untuk mendapatkan laba, sehingga perusahaan dapat mengembangkan produknya, menetapkan harga, mengadakan promosi dan mendistribusikan barang dengan efektif.

Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor, memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar, mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya perbedaan perilaku untuk masing-masing individu. Dengan  demikian perusahaan dituntut untuk dapat memantau perubahan-perubahan perilaku konsumennya, termasuk perilaku konsumen untuk mendapatkan atau memilih produk.

Produk mie instan sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar berdomisili jauh dari orang tua, produk ini merupakan makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi karena harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan sifatnya yang tahan lama. Dengan semakin banyaknya mie instan yang ada di pasaran berarti memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merk yang sesuai dengan keinginannya. Oleh karena itu perlu bagi perusahaan untuk menganalisis perilaku konsumen mie instan untuk mengetahui pola pembeliannya. Dengan banyaknya merk mie instan yang ada di pasaran akan mendorong perusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi yang tepat, misalnya mengubah kemasan, warna, aroma, promosi dan harga. Lebih jauh lagi produsen dalam mendistribusikan produknya ke pasar konsumen berusaha agar produknya dapat diterima sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen.

Keanekaragaman konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari diri konsumen maupun luar konsumen. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya adalah faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis.Dari uraian tersebut di atas maka judul penelitian ini adalah: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Teh Merek Sari Wangi (Studi Pada Warung Sukses Mandiri di Bekasi).

1.2        Perumusan Masalah

                   Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat ditarik perumusan masalah adalah Apa saja faktor-faktor  yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk teh sari wangi?

1.3              Batasan Masalah

Penelitian ini adanya pembatasan masalah yang membahas tentang Penulis membatasi penulisan ilmiah ini hanya pada analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk teh sari wangi dan data yang digunakan pada produk …. dengan menggunakan metode ….

1.4       Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat disusun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

  1. Mengetahui produk teh mana yang paling tinggi tingkat keputusan dalam pembelian produk teh sari wangi
  2. untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen atas pelayanan, fasilitas, dan kenyamanan yang diberikan oleh G’zone net
  3. menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen pada G’zone net

1.5.      Manfaat Penelitian

1.   Bagi penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan Untuk mengetahui strategi apa yang dapat dilakukan demi tercapainya kepuasan konsumen

2.   Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.6       Metode Penelitian

 

            1.6.1    Objek Penelitian

Objeknya adalah konsumen yang membeli di Warung Sukses Mandiri.

1.6.2        Data/Variabel

Penulis menggunakan data dari kuesioner yang telah diisi oleh konsumen yang mengunjungi Warung Sukses Mandiri, dengan menggunakan sampel sebanyak 50 responden.

1.5.2        Metode Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang digunakan penulis untuk mendapat data / variabel antara lain :

  1. a.      Data Primer
    1. 1.      Kuesioner

Untuk memperoleh data primer maka metode pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner, merupakan pengumpulan data dengan menyusun daftar pertanyaan secara tertulis dimana pertanyaan tersebut akan diberikan kepada responden untuk memperoleh tanggapan tentang fenomena yang dihadapi

  1. b.      Data Sekunder

                                    Dengan cara menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang berkepentingan, yang relevan dengan topik penelitian. Dalam studi pustaka ini penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan data yang didapat dari berbagai sumber.

1.5.3        Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ho: Konsumen merasa tidak puas terhadap pelayanan, fasilitas, kenyamanan yang diberikan G’zone net.

Ha: Konsumen merasa puas terhadap pelayanan, fasilitas, kenyamanan yang diberikan G’zone net.

1.5.4        Alat Analisis yang digunakan

            Metode analisis data yang digunakan adalah :Skala Likert dan Chi Square

  1. 1.      Metode chi kuadrat ( Chi Square )

Dalam metode ini pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar benar terjadi (Fo) dengan frekuensi harapan (Fe) yang didasarkan pada hipotesis tertentu.

  1. 2.      Skala Likert

Dalam metode skala likert ini responden diminta untuk menentukan jawaban dan tiap jawaban diberi skor atau nilai, kemudian skor keseluruhan dijumlahkan.

Nama : Muhammad Ramadhan
Kelas :3ea12
Npm : 12209062

Penjelasan Arti Dari Karya Ilmiah

Karangan ilmiah adalah salah satu jenis karangan yang berisiserangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.

Syarat membuat karya ilmiah :

penulisannya berdasarkan hasil penelitian;
2. pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta;
3. karangan itu mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannya;
4. baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan
metode tertentu;
5. bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, dan cermat;
6. bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat

Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan
kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan telnologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

PENALARAN DAN SILOGISME

A. Pengertian Penalaran Deduktif dan Silogisme

Penalaran deduktif biasanya diawali dengan adanya suatu pernyataan/premis yang bersifat umum kemudian diikuti dengan pernyataan/premis yang bersifat khusus. kemudian kita dapat menarik kesimpulan dari premis yang ada sebelumnya, dengan cara menggabungkan kesamaan dari premis umum dan khusus tersebut. Biasanya penalaran deduktif disebut juga sebagai silogisme.

Silogisme adalah penarikan konklusi secara deduktif tidak langsung yangkonklusinya ditarik dari premis yang disediakan sekaligus.Hal yang paling penting yakni bahwa silogisme dan bentuk-bentuk inferensi yang lain, persoalan kebenaran serta ketidakbenaran pada premis-premis tidakpernah timbul. Hal itu disebabkan oleh premis-premis selalu diambil yang benar.Akibatnya, konklusi sudah dilngkapi oleh hal-hal yang benar.

B. Struktur Silogisme

Sebuah silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu dua proposisi yangdisajikan dan sebuah proposisi yang ditariknya. Proposisi yang disajikan dinamaipremis mayor dan premis minor, sedangkan kesimpulannya dinamai konklusi.Setiap proposisi terdiri atas dua term. Oleh karena itu, silogisme harusmempunyai enam term.

C. Pembagian Silogisme

Secara garis, silogisme dapat dibedakan atas dua macam yatu silogisme murnidan silogisme campuran, silogisme mempunyai hubungan yang sama padaproposisinya. Kebalikanya, silogisme campuran memiliki hubungan yang berbedapada proposisinya.Silogisme murni dapat dibedakan lagi atas: (1) silogisme murni kategoris(semua proposisi pembentuknya kategoris) ; (2) silogisme murni hipotesis (semuaproposisi pembentuknya hipotesis) ; dan (3) silogisme murni disjunktif (semuaproposisi pembentuknya desjunktif).

D.   Hukum-hukum Silogisme

a. Hukum pertama

Silogisme tidak boleh kurang ataupun lebih dari tiga kondisi (term). Apabila kurang dari tiga term berarti bukan silogisme. Jika terdapat empat term, apakah yang akan menjadi pokok perbandingan? tidak mungkinlah orang membandingkan dua hal denga dua hal pula, dan lenyaplah dasar perbandingan.

b. Hukum kedua

Term antara atau tengah (medium) tidak boleh masuk (terdapat) dalam kesimpulan. Term medium hanya dimaksudkan untuk mengadakan perbandingan dengan term-term. Perbadingan ini terjadi dalam premis-premis. Karena itu term medium hanya berguna dalam premis-premis saja.

c. Hukum ketiga

Wilayah term dalam konklusi tidak boleh lebih luas dari wilayah term itu dalam premis. Hukum ini merupakan peringatan, supaya dalam konklusi orang tidak melebih-lebihkan wilayah yang telah diajukan dalam premis. Sering dalam praktek orang tahu juga, bahwa konklusi tidak benar, oleh karena tidak logis (tidak menurut aturan logika), tetapi tidak selalu mudah menunjuk, apa salahnya itu.

d. Hukum keempat

Term antara (medium) harus sekurang-kurangnya satu kali universal. Jika term antara paticular, baik dalam premis mayor maupun dalam premis minor, mungkin saja term antara itu menunjukkan bagian-bagian yang berlainan dari seluruh luasnya. Kalau demikian term antara, tidak lagi berfungsi sebagai term antara, dan tidak lagi menghubungkan atau memisahkan subyek dengan predikat.
Contoh : Beberapa pengusaha pembohong
Amir adalah pengusaha
Amir adalah pembohong.

E. Bentuk-bentuk silogisme

a. Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua posisinya merupakan proposisi kategorik , Demi lahirnya konklusi maka pangkal umum tempat kita berpijak harus merupakan proposisi universal , sedangkan pangkalan khusus tidak berarti bahwa proposisinya harus partikuler atau sinjuler, tetapi bisa juga proposisi universal tetapi ia diletakkan di bawah aturan pangkalan umumnya . Pangkalan khusus bisa menyatakan permasalahan yang berbeda dari pangkalan umumnya , tapi bisa juga merupakan kenyataan yang lebih khusus dari permasalahan umumnya dengan demikian satu pangalan umum dan satu pangkalan khusus dapat di hubungkan dengan berbagai cara tetapi hubungan itu harus di perhatikan kwalitas dan kantitasnya agar kita dapat mengambil konklusi atau natijah yang valid.

b.  Silogisme Hipotesis adalah argument yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik yang menetapkan atau mengingkari terem antecindent atau terem konsecwen premis mayornya . Sebenarnya silogisme hipotetik tidk memiliki premis mayor maupun primis minor karena kita ketahui premis mayor itu mengandung terem predikat pada konklusi , sedangkan primis minor itu mengandung term subyek pada konklusi.

Nama : Muhammad Ramadhan

Kelas :3ea12

npm : 12209062

mata kuliah : Bahasa Indonesia

TUGAS PERILAKU KONSUMEN (SOFTSKILL)

 PEMBELIAN

BAB I

PENDAHULUAN

 

Pemahaman akan perilaku konsumen adalah yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.

Pembelian yang baik juga perlu menjadi perhatian untuk organisasi-organisasi non profit dan pemerintah. Berbagai tekanan yang berkaitan dengan kurangnya dana yang tersedia dan besarnya biaya, mendorong organisasi-organisasi tersebut untuk beroperasi seefisien mungkin dengan biaya seminimum mungkin.

Rumusan Masalah :
1. Proses Keputusan Pembelian
2. Memilih alternative terbaik
3. Memilih sumber-sumber pembelian

BAB II

PEMBAHASAN

 

Pentingnya fungsi pembelian

Management audit bisa digunakan untuk mengevaluasi organisasi secara keseluruhan ataupun fungsi tertentu dalam organisasi, untuk menentukan apakah perusahaan sudah memperoleh efisiensi biaya yang maksimum dari yang telah dilaksanakan oleh fungsi tersebut selama ini. Penelitian ini menjadikan fungsi pembelian sebagai sasaran audit.

Fungsi pembelian sering dianggap sebagai bagian yang paling penting dan berpengaruh, bahkan bisa dikatakan sebagian besar proses bisnis berasal dari kegiatan pembelian. Alasan yang sangat fundamental untuk membahas fungsi pembelian ialah karena dalam bidang ini pemborosan mudah terjadi, baik karena perilaku yang disfungsional maupun karena kurangnya pengetahuan dalam berbagai aspek pembelian bahan, sarana, prasarana dan suku cadang yang diperlukan perusahaan.

Pandangan ini menurut Siagian (2001:192) mudah dipahami karena dalam proses produksi perusahaan memerlukan bahan baku. Tidak banyak perusahaan yang menguasai sendiri bahan baku yang diperlukan untuk diolah lebih lanjut menjadi produk jadi, sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak ada satupun bentuk atau jenis perusahaan yang tidak terlibat dengan fungsi pembelian. Pengalaman banyak perusahaan bahwa biaya untuk menghasilkan suatu produk mungkin mencapai sekitar lima puluh persen dari harga jual produk, menjadikan fungsi pembelian sebagai sumber pemborosan apabila tidak diselenggarakan dengan baik dan sumber penghematan yang akan memperbesar laba perusahaan apabila dilakukan dengan teliti dan cermat.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa pembelian merupakan area yang penting yang dikemukakan Brown dkk. (2001:131), yaitu:
1. Fungsi pembelian memiliki tanggung jawab untuk mengelola masukan perusahaan pada pengiriman, kualitas dan harga yang tepat, yang meliputi bahan baku, jasa dan sub-assemblies untuk keperluan organisasi.
2. Berbagai penghematan yang berhasil dicapai lewat pembelian secara langsung direfleksikan pada lini dasar organisasi. Dengan kata lain, begitu penghematan harga dibuat, maka akan mempunyai pengaruh yang langsung terhadap struktur biaya perusahaan. Sehingga sering dikatakan bahwa penghematan pembelian 1% ekivalen dengan peningkatan penjualan sebesar 10%.
3. Pembelian dan suplai material mempunyai kaitan dengan semua aspek operasi manajemen.

Tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu:

  1. Proses keputusan membeli

a. Pengenalan masalah
Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.

b. Pencarian informasi
Seorang konsumen yang sudah terkait mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut.
Pengaruh relatif dari sumber informasi ini bervariasi menurut produk dan pembeli. Pada umumnya, konsumen menerima sebagian besar informasi mengenai suatu produk dari sumber komersial, yang dikendalikan oleh pemasar. Akan tetapi, sumber paling efektif cenderung sumber pribadi. Sumber pribadi tampaknya bahkan lebih penting dalam mempengaruhi pembelian jasa. Sumber komersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi sumber pribadi membenarkan atau mengevaluasi produk bagi pembeli. Misalnya, dokter pada umumnya belajar mengenai obat baru cari sumber komersial, tetapi bertanya kepada dokter lain untuk informasi yang evaluatif.

c. Evaluasi alternatif
Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian.
Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. Dalam beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran logis. Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi atau tidak sama sekali; mereka membeli berdasarkan dorongan sesaat atau tergantung pada intuisi. Kadang-kadang konsumen mengambil keputusan membeli sendiri; kadang-kadang mereka bertanya pada teman, petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk memberi saran pembelian.
Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan membeli.
d. Keputusan membeli
Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain, yaitu pendapat dari orang lain mengenai harga, merek yang akan dipilih konsumen. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tak diharapkan bisa menambah niat pembelian.

e. Tingkah laku pasca pembelian
Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas, bila memenuhi harapan konsumen merasa puas, bila melebihi harapan konsumen akan merasa puas.
Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka terima dari penjual, teman dan sumber-sumber yang lain. Bila penjual melebih-lebihkan prestasi produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi dan hasilnya ketidakpuasan. Semakin besar antara kesenjangan antara harapan dan prestasi, semakin besar ketidakpuasan kosumen. Hal ini menunjukkan bahwa pembeli harus membuat pernyataan yang jujur mengenai prestasi produknya sehingga pembeli akan puas.


  1. 2.     Memilih alternatif terbaik

Terjadinya transaksi pembelian (dipandang dari sisi pemasaran) yaitu :
Pembelian yang direncanakan: biasanya terjadi berdasarkan kebutuhan, artinya si konsumen memang membutuhkan barang-barang tertentu. Dalam hal pembelian yang telah direncanakan, biasanya konsumen telah memiliki pengetahuan yang lengkap tentang produk yang hendak mereka beli. Misalnya pengetahuan tentang merek, tentang harga, kemasan, keandalan, pelayanan dan lain sebagainya. Perhatian utamanya adalah pada barang-barang yang biasa atau terbiasa dia konsumsi/gunakan kecuali ada rangsangan-rangsangan tertentu dari produk substitusi sehingga si konsumen melihat manfaat lebih dari produk substitusi tersebut. Pembelian yang tidak direncanakan : terjadi karena konsumen melihat atau merasakan manfaat lain dari manfaat utama produk yang mereka beli.

Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau dikonsumsi oleh konsumen. Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.

Analiis Pengambilan Keputusan oleh Konsumen

Ada empat sudut pandang dalam menganalisis pengambilan keputusan konsumen:

  • Sudut Pandang Ekonomis

Konsumen sebagai orang yang membuat keputusan secara rasional, yang mengetahui semua alternative produk yang tersedia dan harus mampu membuat peringkat dari setiap alternative yang ditentukan dipertimbangkan dari kegunaan dan kerugiannya serta harus dapat mengidentifikasikan satu alternative yang terbaik, disebut economic man.

  • Sudut Pandang Kognitif

Konsumen sebagai cognitive man atau sebagai problem solver. Kosumen merupakan pengolah informasi yang selalu mencari dan mengevaluasi informasi tentang produk dan gerai. Pengolah informasi selalu berujung pada pembentukan pilihan, terjadi inisiatif untuk membeli atau menolak produk. Cognitive man berdiri di antara economic man dan passive man, seringkali cognitive man punya pola respon terhadap informasi yang berlebihan dan seringkali mengambil jalan pintas, untuk memenuhi pengambilan keputusannya (heuristic) pada keputusan yang memuaskan.

  • Sudut Pandang Emosianal

Menekankan emosi sebagai pendorong utama, sehingga konsumen membeli suatu produk. Favoritisme buktinya seseorang berusaha mendapatkan produk favoritnya, apapun yang terjadi. Benda-benda yang menimbulkan kenangan juga dibeli berdasarkan emosi.anggapan emotional man itu tidak rasional adalah tidak benar. Mendapatkan produk yang membuat perasaannya lebih baik merupakan keputusan yang rasional.

Jenis-jenis situasi dalam proses pengambilan keputusan konsumen:

a.Situasi Komunikasi :
situasi pada waktu konsumen menerima informasi,mempengaruhi perilaku konsumen. Bila konsumen sedang membutuhkan produk, maka dia akan berada dalam situasi yang kondusif untuk menerima informasi itu dan membentuk persepsi yang penting tentang produk. Apabila seseorang baru saja mengetahui bahwa dia gagal dalam ujiannya, dia tidak akan memperhatikan komunikasi pemasaran yang sedang berlangsung.

b.Situasi Pembelian :
situasi dapat pula mempengaruhi situasi pembelian. Bila seseorang berbelanja sendiri, dia tidak akan melakukan banyak pencarian informasi, seperti apabila dia pergi dengan teman-temannya ataupun keluarga nya.

c. Situasi Penggunaan :
pada waktu orang ingin menjamu tamu yang penting bagi dia, dia tidak akan memakai alat-alat makan yang biasa dia pakai, tetapi akan membutuhkan peralatan makan yang lebih bagus.

d.Situasi Penggantian Produk :
keputusan untuk membuang bungkus produk sebelum dan sesudah konsumsi, dan keputusan untuk menyingkirkan produk yang sudah tidak dipakai lagi.

  1. 3.     Memilih sumber-sumber pembelian

Sumber-Sumber Pembelian Intern :

1. Motivasi
merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima. Seperti yang diterangkan oleh teori Robert Maslow: Dimulai dengan kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusul kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai), selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status) dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan perwujudan diri).

2. Belajar
Proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap, menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.

3. Kepribadian
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur, tahapan daur hidup,pekerjaan,situasi ekonomi,gaya hidup,serta kepribadian dan konsep diri pembeli.Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga.Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa ang dibelinya.Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk.

Sumber-sumber Pembelian ekstern :

1. Kebudayaan
faktor budaya adalah salah satu pengaruh yang paling berdampak luas dalam perilaku konsumen.
Contohnya saja seorang konsumen yang sudah sangat cinta dengan kebudayaan bangsanya,sehingga ia selalu menggunakan prodak dalam negeri dan tidak mau menggunakan prodak luar.memang tidak semua konsumen seperti itu,masih terdapat konsumen-konsumen yang tidak mempunyai jiwa kebudayaan yang melekat utuh
didalam dirinya,sehingga ia masih dengan mudah terpengaruh oleh kebudayaan asing,dan menggunakan produk-produk dari luar.

2. Kelompok Sosial dan Refrensi
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang sekitas dan lingkungannya tentang produk apa yang harus dibeli.

Faktor Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu :
– Kelompok acuan : semua kelompok yang memilki pengaruh langsung terhadap sikap / prilaku seseorang. Dengan pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan konsumsi.
– Keluarga sebagai organisasi pembelian konsumen
yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari.
– Peran : meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau merk dapat menggambarkan peran dan status pamakainya.

3. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi.
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
Para anggota keluarga dapat mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan dua maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

tidak ada satupun bentuk atau jenis perusahaan yang tidak terlibat dengan fungsi pembelian. Pengalaman banyak perusahaan bahwa biaya untuk menghasilkan suatu produk mungkin mencapai sekitar lima puluh persen dari harga jual produk, menjadikan fungsi pembelian sebagai sumber pemborosan apabila tidak diselenggarakan dengan baik dan sumber penghematan yang akan memperbesar laba perusahaan apabila dilakukan dengan teliti dan cermat.

PENUTUP

 

Saya mengucapan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, dan semua pihak atas segala bentuk dukungan yang diberikan.

bab 3 metode riset

BAB 3

DATA DAN SUMBER DATA

a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian.

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dan sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Pengambilan data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Sasaran responden yang dimaksud adalah masyarakat sekitar. Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari berbagai sumber yang terpadu.

b. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari luar perusahaan atau yang bersumber dari buku-buku pedomanserta teori-teori yang ada hubungannya dengan pokok permasalahan yang diajukan.

VARIABEL DAN INDIKATOR

Dalam penelitian ini definisi operasional masing-masing variabel determinan ekspor yang berasal dari sisi permintaan adalah sebagai berikut :

1) Tingkat kecemasan remaja sangat tinggi

2) loyalitas masyarakat terhadap remaja yang mengalami tekanan terhadap jiwanya sangat kurang.

3) kuisioner membuat pengetahuan masyarakat menambah.

4) perceraian membuat remaja makin lebih dewasa

MODEL PENELITIAN

Metode studi kasus adalah metode yang bertujuan untuk memecahkan masalah dengan mengumpulkan data, menyusun dan menginterpretasikan kemudian menarik kesimpulan tersebut pada lingkup penelitian lalu memberikan kuisioner. Dalam hal ini peneliti akan meneliti suatu kasus tertentu mengenai Analisis Dampak akibat perceraian orangtua terhadap Perilaku Remaja.